“Wah kebetulan, its show time!” kataku dalam hati, aku lepaskan Bra hitam miniku, dan pulang mengenakan seragam sekolah putih yang basah dan rok cheers yang mini tanpa pakaian dalam sama sekali. Aku cium Evan dari bibir, dada, perut sampai ke penisnya. Bokep mom Kini aku semakin berani, entah kenapa dorongan untuk berbuat lebih ada dalam diriku. Evan meremasnya lagi, kini aku pura-pura agak tersadar. Namun tanpa kusangka-sangka bapak-bapak di depanku membuka lebar pahaku, dan yang satunya menarik rokku naik, aku berteriak sedikit.Lalu aku mengetuk mikrolet tanda aku ingin turun. “Aaashh..”desisku pelan, sakit tapi aku berusaha tak menunjukkannya, Evan kembali mendorongnya sedikit lagi, “Sshhshh..”Desahku antara sakit dan enak, “Ahhh..” Evan berteriak ketika seluruh penisnya masuk, aku meneteskan air mata, karena rasanya sakit sekali, nampaknya Evan mengetahui hal itu ia tidak bergerak sedikitpun, memberi waktu vaginaku untuk menyesuaikan diri.
