Tiba-tiba aku dikejutkan olehnya..“Stop-stop, ya di ujung jalan itu” perintahnya.Kami lalu berhenti di sebuah rumah yang agak besar tepat di ujung jalan buntu. Bokep hijab Melakukan apa saja? Marlene, nama itu baru kali ini membuatku merasa ada yang aneh. Auuww”Aku bangkit naik ke atas tubuhnya, aku tatap matanya yang indah, dia balik menatapku. “Oh, maaf” gara-gara dadanya aku jadi tertegun.Sejurus kemudian kami sudah melaju di tengah jalan raya, dadanya semakin ketat saja menempel di punggungku. Aku tak begitu memperhatikannya sewaktu kami bertemu di perpustakaan dulu.“Aku ingin memberikan buku yang waktu itu”, sergahnya. “Bisakah kau antarkan aku ke rumahku, jadi aku bisa langsung memberikannya padamu”
Cewek ini memaksa sekali, pikirku, tapi aku tak bisa melepaskan pikiranku pada buah dadanya yang begitu montok.“Memangnya kita searah?” tanyaku. Aku baru ingat. Aku jadi tertarik karena menurutku aneh.“Apa katamu?”
“Erik, kubilang aku cinta kamu” jawabnya terlihat serius. “Baiklah, ayo naik” kataku memperbolehkan.Wajahnya segera menyungging senyum, dia menaikkan pinggul sexynya ke atas jok motorku.