Aroma asli seorang perempuan. Masih ada esok. Bokep china Sudah 3 tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.“Mbak Iin.., aq mau makan dulu. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis. Jendela kubuka. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Sekenanya saja kubuka halaman majalah.“Tunggu ya..!” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku. Ia tersenyum ramah. Ciut. Kali ini dengan telapak tangan. Ke bawah lagi: Turun. Lalu pijitan turun ke bawah. Nampak ada perubahan besar pada Iin. Sudah 3 tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Ia cukup lama bermain-main di perut. Sekali. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Sudahlah. Nafasnya tersengal. “Masih sepi ini..!” kataku makin berani.Kemudian aq merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Yes.., akhirnya. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku.Aq harus, harus, harus..! Aq menggelepar.“Sst..! Ya tdk apa-apa, hitung-hitung olahraga.
