mana mungkin, dia khan masih ingusan. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Bokep indo live Aku benar-benar bingung. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu. Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. “Maa.. Cairan panas itu membanjiri rahimku. Kamu itu ngapain?” bentaknya. “Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu. Oh Tuhan! Indun gelagepan. #############Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”,
