“Lagi di rumah. Ganggu aja.” dia menepis tanganku. Bokep Nggak berarti harus main sex.” protesku. Jadi ini rahasianya selama ini…”Dan momennya sangat pas sekali.” tambah suamiku. Aku sedikit gemetar saat melihatnya, ketika seorang laki-laki dalam keadaan telanjang bulat, perlahan mendekatiku. Wanita cantik itu lalu merangkak naik ke atas ranjang dan kembali memeluk tubuh suaminya.“Lanjut, yuk!” bisik Sita manja.Mereka berdua pun berciuman panas sambil beradu lidah. Paham?!” gertakku sambil berlalu meninggalkannya.Bocah itu mengangguk dengan linglung. “Sebentar lagi aja, mas.” aku merajuk dan mencaplok penis itu.Tapi mas Danu menarik cepat penisnya, “Aku sudah terlambat, sayang.” dan buru-buru memasukkannya kembali ke dalam celananya.“Mas berangkat dulu ya.” Dia mengecup pelan keningku dan segera berlalu ke taxi langganan yang sudah menunggu di depan rumah.Huh! “Tapi, Sit…” aku masih berat. “Dari dulu usaha-usaha nggak ada hasilnya. “Emang ada apa?”Aku pun bercerita panjang lebar tentang kunjungan mertuaku barusan, juga kata-katanya yang pedas,“Setelah kupertimbangkan, sepertinya, aku harus menerima tawaranmu, Sit.” lirihku.
