Dalam perjalan itu ruitsleting celanaku dibukanya dan dengan sigap dikeluarkannya rudalku, tanpa canggung diselusupkan kepalanya diantara stir dan perutku, dihisap dan dijilatnya.“Aah, gila kamu”, kataku. Bokep rusia “Tenang, tenang pasti, aku kan juga siap”, kataku. “Besok kita nggak usah nonton, tapi langsung ke tempat nikmat.., aku kangen Maas”, sambil berlalu. Wuiih, rasanya, mulutnya kecil, giginya kecil rasanya geli sekali, ini permainan lihai rupanya, akupun tidak mau kalah. “Kamu nakal ya”, ujarnya sambil mencubit burungku.Aku tak bisa mengelak karena kedua tanganku memegang stir mobil. “Biar saja, rasakan pembalasanku, balasan yang tadi di bioskop”, katanya.Di motel, dia yang menyerangku.“Sekarang kamu harus bertanggung jawab, dan harus dituntaskan di sini ya”, katanya sambil mendengus bernafsu. Wuiih, rasanya, mulutnya kecil, giginya kecil rasanya geli sekali, ini permainan lihai rupanya, akupun tidak mau kalah. Amboi hatiku deg-degan badanku agak demam karena membayangkan apa yang akan terjadi.










