“Mungkin aja kalo itu syaratnya mbak mau pinjem uang..”Jawabku . Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Bokep indonesia Mbak Juminten memekik menyebut namaku saat tusukanku tiba2 berhenti, tubuhku tengah meregang. Aku telah berusaha keras utk menahan diriku utk tidak berniat aneh pada dirinya tapi kesadaranku belum penuh utk melawan kegilaan ini. “Terus Den?” Tanyanya penasaran. Dirinya kembali terdiam. Ruangan kamar lumayan gelap, hanya sebagian tubuh atas kami yg terkesan jelas. Ayo ini saya tadi beli dua bungkus nasi uduknya, satu utk mbak..” ujarku sambil tersenyum ramah. Dia terdiam berbagai saat,aura wajahnya berubah. Serta sebetulnya selama ini juga aku sesekali melirik tubuh bawahnya yg msh kencang serta bahenol meski pikiran kotorku tdk melangkah lebih jauh.Semalam, aku serta berbagai kawanku pernah iseng nonton film blue sambil makan sate kambing dari warung makan Pak Kirun di ujung desa serta minum berbagai botol anker bir. “Makasih den..”
Kami kembali terdiam. Sekelebat aku tetap pernah melihatnya melangkah pelan, setan makin kuat mempermainkan pikiranku. Pagi itu terasa akumulasinya. Sekelebat




















