Alia tak bisa setiap hari “mengunjungi famili”. Bokep rusia Tubuhnya mengejang. Kami berpelukan erat. “Maass, gue kan musti balik,” katanya ketika Aku melepas bibirnya untuk menelusuri lehernya. Tak langsung ke kulitnya sih, masih ada penghalang baju dan bra-nya. Tak semesra dulu lagi. Perilaku Alia ini lagi-lagi kurasakan aneh. Toh hanya perpisahan sementara. Hatiku bersorak. Kami masih bertindihan, penisku masih di dalam tubuhnya. “Alia!” seruku sebelum akhirnya tersadar dari bengong, membuang handuk dan mendekatinya. “Tadi aku puas juga kok Mas,” katanya sambil mencium pipiku. Sudah mengeras. Dan.. Inilah wanita yang beberapa bulan terakhir ini memenuhi benakku dan mengisi hatiku. Udah biasa gitu ya?”
“Bukan begitu,” sahutku cepat-cepat. Alia memang unpredictable, tiba-tiba dia mencegah tanganku yang membuka roknya. Dia berjanji akan meneleponku ke kantor begitu dia punya peluang yang aman. Perhatianku terpusat pada gerak gesture dia bercerita dan sesekali melempar pandangan ke bawah, ke sepasang kaki mulusnya dan sedikit paha yang tak tertutup oleh rok span-nya. Aku benar-benar jatuh cinta.Tiba-tiba aku ingat sesuatu yang mencemaskan.




















