“Dev..” katanya ragu. “Mmm, iya kali,” jawabku sekenanya sementara mataku terpejam menikmati pijatannya yang memang membuat kakiku lebih nyaman. Bokep china Haris mengambilkan minuman dan kembali ke kamar mendapatkan aku telah melepas blazer dan sedang memijat betisku. Ia agak tersentak melihatku, karena selain tinggal memakai blous “you can see” longgar yang membuat ketiak dan buah dadaku yang putih mulus itu mengintip nakal, posisi kakiku juga menarik rokku hingga pahaku yang juga putih mulus itu terbuka untuk menggoda matanya. Begitulah jawaban dan gaya yang kuberikan pada customer atau rekan kerja yang mencoba-coba dengan dialog-dialog menjurus, atau bahkan yang terang-terangan, dengan harapan dapat mengajakku kencan. Genjotan penisnya pada vaginaku semakin cepat, kasar dan liar. Devvvv.. Kami pun bermain beberapa game hingga di tengah game terakhir, mungkin karena terlalu bersemangat mendapatkan teman bermain, aku terpeleset sampai kakiku terkilir. Aku sendiri hanya bisa menikmati semua itu sambil meremas-remas rambutnya.
