Air mataku meleleh keluar. XNXX jepang Aku sendiri semakin menggelinjang tak karuan, kedua buah jari yang ada di dalam liang vaginaku itu bergerak-gerak dengan liar. Lalu berhenti ketika menemukan lubang yang berada persis di ujungnya. Tangannya kini dengan leluasa berpindah-pindah dari pinggang, meremas pantat dan meremas payudaraku yang menggelantung berat ke bawah. Seribu satu pertimbangan berkecamuk di kepalaku hingga membuat aku pusing. Tubuhku mengejang selama beberapa puluh detik. Belum habis bicaranya, Pak Hr sudah menuburuk tubuhku.“Pak…, apa-apaan ini?”, tanyaku kaget sambil meronta mencoba melepaskan diri.“Jangan berpura-pura Winda sayang, aku membutuhkannya dan kau membutuhkan nilai bukan, kau akan kululuskan asalkan mau melayani aku!”, sahut lelaki itu sambil berusaha menciumi bibirku.Serentak Bulu kudukku berdiri. Kami terbaring kelelahan di atas kasur itu. Terasa lidahnya yang kasap bermain menyapu telak di dalam mulutku. Tak ada gunanya aku menolak, hal itu akan membuatku lebih menderita lagi. Dan ketika sudah masuk setengahnya ia bahkan memasukkan sisanya dengan satu sentakan kasar hingga aku benar-benar berteriak karena terasa nyeri.




















