Kepala Fatimah tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Fatimah yang agak basah terbuka itu.Dengan sisa tenaganya Fatimah mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutarmutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengadukaduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Bokep tobrut !, penisku tersebut terus menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Fatimah yang setengah terangkat. Keringat membuat pakaian dia yang tidak dilepas samasakeli menjadi basah. AKu lihat dia masih kaku dan belum lihat melakukan itu, tapi bagiku sensasi luar biasa. Perasaanku seakanakan menggila melihat Fatimah yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisku.




















