Aku memasuki ruangan pak Edy dengan perasaan kalut.“Silakan duduk Eliza”, kata pak Edy sok ramah.Aku hanya mengangguk, malas menjawab wali kelasku yang bejat ini. Bokep china Cuma setidaknya keadaan ini sudah lebih baik buatku, karena multi orgasme yang membuat vaginaku begitu ngilu ini mulai mereda, hingga rasa tersiksa karena kejangnya otot otot di vaginaku dan sekitarnya, termasuk betisku, otomatis juga berkurang.Juga dengan berhentinya gerakan penis di dalam mulutku tepat saat kepala penis itu tidak sedang menerjang rongga tenggorokanku, memberiku kesempatan untuk mengambil nafas. Aku hanya bisa berharap, nasib sialku hari ini cepat berlalu. Aku hanya bisa berharap, nasib sialku hari ini cepat berlalu. Ia melanjutkan mencumbuiku, menyibakkan rambutku yang hari ini aku ikat, dan mencium belakang leherku. Ia beranjak ke arah pintu ruangan ini, melihat keluar sebentar, lalu masuk dan mengunci pintu itu. Keduanya adalah pilihan yang sangat sulit bagiku.




















