Diane ya?”, jawab gua. Bokep stw Mulutnya pun mulai berpindah ke kepala penis gua, dengan lembut dihisapnya pelan-pelan.. “Eh Red.. Perlahan kemudian Ibu Mia berjalan menjauh, lalu duduk di sofa yang terletak di ujung ruangan. Ternyata buah dadanya juga indah, kedua putingnya mengeras.. Iya, Bu. “Ibu tanya apa kamu sudah pernah bersenggama?” GLEK. Muka saya emang kayak gini kalo liat cewe seksi..”, kibul gua dengan ekspresi yang so pasti ngga ketulungan jeleknya. Tubuhnya pun ternyata ngga jelek-jelek amat.. Emang jadi nonton di mana?”, balas gua selagi Ibu Mia ‘lengah’ ke papan tulis. “Ohh Redd.. Ahh ahh.. Seolah-seolah ia berkata, “Ampuni saya Bang, jangan apa-apakan saya!”. Beliau duduk dengan menyilangkan kakinya.. Apa bisa lebih besar lagi..?”
Belum gua sempat berpikir, tiba-tiba Ibu Mia dengan lembut melekatkan bibirnya di batang penis gua. Kirain gua ketiduran. Gua berusaha sesantai mungkin sambil meletakkan pakaian Ibu Mia di sofa.. Waktu itu dia cuman kocok-kocok penis gua dengan tangannya sambil menempelkan badannya yang hangat itu dan ngegosok-ngegosokin buah dadanya
