“Dit”, bisiknya. Memang kebiasaanku bangun pagi-pagi sekali. Bokep korea Entahlah orang dari daerah mana suaminya ini. Lalu geliat Tante Ratih semakin menggila dan ini menyebabkan aku semakin gila pula memompa. Mula-mula aku keberatan dan bertanya mengapa bukan salah seorang dari adik-adikku. Begitulah rasanya ketika aku tergesa melepas sarungku dan menyerbu menanggalkan celana dalam Tante Ratih. Dia sodorkan juga gundar gigi baru dan odol. “Ayo sarapan Dit. “Tante kan juga memerlukannya” , kataku tersenyum lebar. Kadang ke Jakarta, Medan dan ke Singapura. Kadang ke Jakarta, Medan dan ke Singapura. Kamu jantan. Lalu aku melanjutkan melampiaskan kocokanku yang tadi tertunda. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol tebal itu ketika suara angin dan hujan ditingkah gemuruh guntur dan petir sabung menyabung. Pulangnya dia takut, lalu ibuku menyuruh aku mengantarnya sampai ke pintu rumahnya.Dan inilah permulaan cerita. Mula-mula aku keberatan dan bertanya mengapa bukan salah seorang dari adik-adikku. Dalam terang kulihat Tante Ratih tersenyum disampingku.




















