“Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”. Bokepindo Kak Agun kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku menggelinjang dan menahan napas, “Kak Agun…, ohh.., oh…”, aku benar-benar dibuatnya berputar-putar. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Aku ngeri, dan takut. Coklat?”, kataku. Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa. Saat itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Praktis aku sendirian di rumah. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos Snoopy yang kupakai. Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun. Mama dan orang tuanya sudah kenal cukup lama.Saat itu hari Minggu, Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa




















