Memuaskan Kak Edo, tuanku. Bokep colmek Darah mensku nampak tdk sekental biasanya… aku menemukan ada sisa lendir Kak Edo, yg sebelumnya dibenamkan dalam. Aku merasakan tangannya mengelus kedua pantatku. Kak Edo mendorong kembali dengan kekuatan besar. Membersihkan bekas-bekas lendirku di meja makan, di kursi, di lantai. Sedang aku? Lagi, lagi. Aku menahan nafas, menanti. Menancap. Kami sudah, well, sering nonton pasangan yg begituan di sana sini. Saya tetap jadi pembantu di sini. Aku terus duduk di lantai, di sisi ranjang. Ggrraaahhhhh….. Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. Saya sudah bahagia kalau saya… kalau saya diterima. Vaginaku yg licin terpampang di hadapannya. Teman sekamarku melakukannya di ranjang sebelah ranjangku. Matahari sudah terbit di balik awan mendung ketika aku memasuki kamarnya. Aku cinta sama kamu!” Aku menunduk dalam- dalam. Memenuhi liang. Darah. Saya sudah berkata lancang…” Tuanku terdiam.Aku merasa tdk karuan.“Permisi, tuan…” dengan gugup aku bangkit lalu kembali ke kamarku. Aku merasa penis itu menerobos masuk kembali ke vaginaku yg




















