“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.Aku tidk bisa langsung menjawab. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali kemasa remaja.Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang kesana. Bokep asia Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Aku hampir tidak
percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Reni malam itu. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai
larut malam begini. “Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.Aku tidk bisa langsung menjawab. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.“Maafkan aku, Reni. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Reni tidak menolak ketika aku mampir dihalaman depan sebuah losmen.
