Bibirnya mungil, dipoles lipstick tipis. Meski kulit wajahnya sudah tidak semulus gadis lagi, tapi sisa-sisa keayuan masa lalu masih ada. Bokep colmek Sesaat suasana hening. Teteh meronta liar. Harum semerbak tubuhnya menyergap hidungku. Aku seperti anak kecil yang haus kasih sayang.Teteh memandangiku dengan lembut, persis seorang Ibu. Tapi ketika kembali Teh Renny minta tolong lagi. “Bolehbagus yang model mana?”
“Warnanya sih udah ok. “Teh gak dicoba dulu bh nya?”
“Gak usahpasti pas kok”“Oyadulu suami suka pilihin model bh Teteh”
“Waktu gadis iyatapi udah punya anak gak pernahlagian dia gak suka ukuran besar”Aku pura2 kaget. Malas-malasan aku berdiri dan menuju pintu. Kan enak yang ukuran besar?”
Teh Renny menoleh ke arahku. “H yaa”“bentar Tehaku ambilin katalog dulu ya dari kamar Mama”
Katalog itu kuserahkan ke Teteh. Cuma kancingnya di belakang”kata Teh Renny. “Teh yang ini ok”Teh Renny menganggu setuju. Tiba-tiba ia bangkit dan membentuk pantat yang membulat besar.Kugempur lagi sampe tubuhya bergetar hebar.