Aghhh… enak sekali Memek kamu Umi, Aghhh… ” desahku.Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodok Vagina Umi, kurasakan kejantananku berdenyut-denyut,“ Umii… aku mau keluar nih… Aghhh… ”, ucapku pada Umi. Bokep montok “ Diluar Anwar sayang… Oughhh… ” jawabannya.Tidak lama setelah itu terasa ada yang akan keluar dari Penisku, dan,“ Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… ”,
“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,Pada akhirnya kami pun keluar hampir bersamaan, dan aku lupa mencabut kejantananku dari Vagina Umi. “Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi. “Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi. Lalu aku pun menjawab,“Maaf sebelumnya Mbak, harga pas dan tidak bisa kurang”, ucapku menegaskan. Umi tersenyum ketika aku melihat yang heran karena melihat Vagina-nya yang mulus tanpa bulu sedikitpun, lalu,“Jilatin dong…”, pinta Umi dengan mesra.Saat itu saya menuruti permintaanya. Dari situ kami-pun mulai negosiasi tentang harga kamar,“Bagaimana Mbak, apakah cocok dengan kamarnya ?”, tanyaku.










