Tante Ningrum tidak melepasnya, ia menelannya. Saya coba dengan jilatan-jilatan. Link bokep Kamu marah ya?” tanyanya pelan.Tapi sialan, suara-suara di TV itu kembali mengacaukan saya. Setelah kira-kira telah utuh bentuknya, tegak dan besar, dimasukkannya ke dalam mulut. Tangan saya masih canggung, sementara ada sesuatu yang mulai menggeliat di bawah sana.Tiba-tiba dia menghentikan saya, dengan cara yang sempurna. Yang cukup membuat darah saya berdesir agak cepat adalah daster itu. Kelihatannya Tante juga menikmati sekali.Ombak berdebur kecil di bathtub itu. Entah apa yang harus saya lakukan kini. Pakai kontolmu. Ketika saya hisap-hisap putingnya, terasa makin mancung, mengeras, dan tebal puting itu. Kami berciuman lama sekali, tak terasa tangan saya ikut mendekapnya makin erat. Sunyi. Saya pikir pasti asyik sekali. Saya coba dengan jilatan-jilatan. Saya seperti orang bodoh yang harus diajari untuk melakukan gerakan yang saya pikir semua laki-laki juga bisa. Begitu pula tangan kiri saya. Tante Ningrum memandang ke atas, wajahnya berseri-seri.“Terus Tante…”Lidah Tante Ningrum menjilat-jilat, kadang menggelitik penis saya.
