Kok aku nelan lahar Mas sih, tapi asin-asin enak gitu”, katanya manja. Bokep rusia “Akk..!!” teriak Indah sambil mengigigit bibirnya. “Gimana Mas, okey nggak?”, tanya Indah sekeluar dari kamar ganti. Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yang dari tadi belum sempat kuremas-remas. “Lho, kok tahu kalau aku fotografer?”, kataku memancing. “Hai, namaku Indah. nich..”
“Aku juga Mas.., aahh..”
Akhirnya kami berdua sampai ke puncak kenikmatan ‘pamungkas’. “Buktinya Mas dari tadi, diem aja. ha..”, kataku sambil melirik. Membuat Indah kelihatan semakin cantik saja. Aku nggak sangka, cewek secantik kamu punya nyali sebesar kamu!”, pujiku. Setelah beristirahat dan makan malam, Indah menawariku untuk sesi pemotretan lagi. “Aduuh, Mas! “Mas, kalau tabloid yang memuat fotoku sudah keluar tolong kabarin ya, entar aku kasih hadiah deh”, pintanya dengan senyum menawan. Jangan ditahan, jadinya nggak baik Mas. Emang keluarga dan pacarmu mendukung?”, aku mencoba mengorek lebih dalam.




















