Kebetulan, pikirku. Malam itu rasanya dingin sekali, jalanan basah karena hujan beberapa saat yang lalu. Bokep hijab Aku mengerjap-ngerjapkan mata, aku tidak tahan lagi, kuraih kemaluannya dan sesaat kemudian kami dalam posisi 69. “Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. “Mendingan kamu beresin semua yang aneh-aneh, soalnya saya nggak sendirian!” kataku sambil tetap di depan pintu kamar DJ yang tertutup. Sejak kejadian itu, Aryo semakin dekat dengan saya dan kamipun sering mengulangi perbuatan yang pernah kami lakukan itu.,,,,,,,,,,,,,,,, Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. “Iya nih, kok ada brondong nyasar”, timpal DJ. Aku menggeleng, “Jangan, kamu kan masih kecil!” kataku. Dia agak sedikit kecewa.Akhirnya kami sampai rumah, dan Aryo langsung masuk kamarnya di rumah induk. Dalam perjalanan pulang aku bercakap-cakap dengan Aryo. Ia diam saja. “Mas Den, Mama tadi siang ngomong apa aja tentang Aryo?”
Aku tersenyum, “Lho memangnya kenapa?”, aku balik bertanya. Ia diam saja. Aryo menjawil pinggangku, “Kenapa sih Mas Den?”
Aku
