“Iya, kamu juga ya?” jawabnya dengan tersenyum manis. Bokep colmek “Ooo, boleh, boleh gua juga udah selesai kok,” aku lalu memberikannya secarik kertas dan bolpoinku. Suara langkah itu makin mendekat dan akhirnya kulihat sosoknya, oohh, ternyata lain dari yang kubayangkan, yang muncul ternyata seorang gadis cantik. Sekarang mulutnya mulai membuka dan lidah kami saling beradu, rupanya dia cukup ahli juga dalam berciuman, nampaknya ini bukan pertama kalinya dia melakukannya. Kumasuki halaman kampus dan kuparkirkan sepeda motor Honda Vario ku. Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami. Karena perjalanan pulang melewati kampusku, maka sekalian aku menyempatkan diri untuk mampir ke sana dengan tujuan melihat nilai UTS-ku dan mencatat jadwal SP (Semester Pendek). Puting yang sudah menegang itu kusapu dengan permukaan kasar lidahku hingga dia menggelinjang-gelinjang disertai desahan. Diperlakukan seperti itu Vita sudah tidak bisa apa-apa lagi, hanya pasrah sambil mendesah-desah, “Pak.. Kupandangi wajah cantiknya, wajah kami saling menatap dan tanpa sadar wajahku makin mendekati wajahnya. Saat itu aku dan dia sudah




















