Pas tinggal selembar lilitan yang menutup tetek saya, saya jadi malu, dan saya tahan selembar itu dengan lengan saya. Itu jadi kenangan penting buat kami, waktu Juragan didatangi seorang penari jalanan. Bokep colmek Tapi saya terus melacur walaupun perut saya membesar. Dan di samping tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sambil pegangi tangan saya, ada Juragan.“Kamu sudah sadar Denok? Saya terus memandangi lantai, tidak berani mengangkat kepala, tapi sekali-sekali saya ngintip kesana-kemari melihat keadaan.Juragan rupanya tinggal sendirian di atas tokonya. Dia nyuruh saya duduk di ranjang. Habis ngapain kamu?”Semua pertanyaannya saya acuhkan, saya jejalkan uang yang saya dapat ke tangannya, lalu saya langsung mabur ke kamar. “Cuma takutnya saya tidak bisa dapat cukup uang hari ini buat bayar kontrakan. Saya lepas ikatan kemben di punggung saya, lalu pelan-pelan saya urai lilitan kain kemben merah yang membebat badan saya. Dia menyentuh dagu saya, sambil bilang,“Denok, angkat kepalamu, lihat aku.” Saya nurut. Kamu masih perawan ya Denok!? Saya juga jadi makin kenal dengan Juragan.




















