Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. “Benar Wil?” tanyaku. Bokepindo Aku terangsang karena apa? “Gila lo,” kata Mimi. Menghentak-hentak. “Gila! Waktu itu malem hari. enggak usah ya. Setelah mendpatkan minuman dingin, aku segera meninggalkan dapur. Dasar nakal. Jelas-jelas aku cowok straight. Ngapain luh?” tiba-tiba kudengar suara Mimi menegurku. Tubuh Willy yang berkeringat tepat disampingku. Aku ingin segera menumpahkan spermaku. Juga kuliah di fakultas ekonomi satu kampus denganku. Jelas-jelas aku cowok straight. Aku baru pulang. Tentang apa saja. Yang melihat pasti hanya mengira kami sedang berjemur menikmati cahaya matahari di tepi kolam renang. Ketahuan Mama gimana?” sahutku. Dasar si Willy. Aku terangsang hebat. Bagus banget bentuk kontolnya, pikirku. Hampir tiap hari dia ada di rumah. Tak lama setelah itu si Willy yang orgasme di mulut Mimi. Aku langsung ke dapur, ingin ngambil minuman dari lemari es. “Gila! Si Willy sih enggak ada perubahan. Setelah bercerai, rumah kami yang megah jadi seperti rumah bordil aja deh.
