“Ugh, ibu kentut,” kata Efi tetapi Ayu hanya bisa mengeluarkan suara seperti seseorang yang sedang dicekik lehernya.Hanya sekali itu saja saya pernah menyetubuhi Efi. Bokep hd Saya menarik penis saya keluar dari lobang kemaluan Efi. Terasa licin memang dan saya-pun bisa masuk sedikit demi sedikit. “Johan, pelan-pelan masuknya.” Kata Ayu sambil mengelus-elus bukit Efi. Kami rileks saja karena sudah begitu seringnya kami bersanggama. Apalagi betul-betul melihat kemaluannya yang mulus tanpa jembut.Bisa mencium dan mengendus bau kemaluannya yang begitu menggairahkan yang kadang- kadang masih berbau sedikit amis kencing perempuan dan yang paling hebat lagi buat saya adalah bisanya saya menjilat dan mengemut kemaluannya dan kelentitnya yang seharusnyalah masih merupakan buah larangan yang penuh rahasia buat saya. Saya masih ingat bagaimana dia berusaha menarik-narik atau mengupas kulup saya sampai terasa sakit, lalu dia akan mengobatinya dengan mengemutnya dengan lembut sampai sakitnya hilang.Setelah itu dia seperti memperolah permainan baru dengan mempermainkan lidahnya disekeliling leher penis saya sampai saya merasa begitu kegelian dan kadang- kadang sampai




















