Ardi memeluk tubuhku dan mencium bibirku,”Kok udah mau pulang lagi non ?”
“Ya.. Lengan Ardi yang kokoh meremas pantatku di bawah kain rok dan memutar-mutar pinggulku. Bokep Indra kaget sekali mendengar suaraku di telepon, apalagi ketika aku meminta datang malam itu juga.Aku tiba di apartemen Indra sekitar jam 11-an. Ardi hanya tersenyum,”Ronde kedua ness ?”
Aku hanya bisa mengangguk, Ardi dengan lengan-nya yang kuat mengangkat tubuhku ke ranjang. Memang agak seksi, toh kami agaknya tidak akan mengenakan baju lagi begitu aku masuk ke rumah Ardi. Darahku berdesir-desir akibat obat perangsang, selangkanganku serasa sensitif sekali. Tanpa terasa, tubuhku perlahan-lahan mulai menghangat dan makin terasa sensitif. Tidak semenit kemudian, dengan agak terburu-buru, Ardi sudah kembali dengan air es-nya. Aku ikut tertawa sambil tersipu mendengar pujian Eva.Malam itu aku menceritakan pengalaman hari itu di buku diaryku, membandingkan hidupku dengan hidup Eva yang sepertinya tidak pernah berbuat salah, sesuai dengan norma-norma hidup di Indonesia. koq engga nelepon-nelepon”
Aku tersenyum mendengar Ardi yang nyerocos. Entah mengapa Ardi melarangku melepaskan




















