Hujan, Mas….” Tawar Sinta.“Ah, gak usah mbak. Ku serang habis vagina dan payudaranya di saat yang bersamaan. Bokep rusia Ku lihat isinya, uangnya masih ada dan kartu-karu seperti ATM dan lainnya cukup banyak. Ia buka pintu lemari tersebut dan mencari sesuatu di laci yang ada di dalamnya. Gak enak nanti diliat tetangga. Ku turunkan celanaku.Sinta sedikit terbelak melihat cetakan penisku yang menyumbul dibalik celana dalam. Ku serang habis vagina dan payudaranya di saat yang bersamaan. Sinta menaikan tangannya untuk memudahkan ku. Aku pun hanya ikut tertawa kecil.Obrolan semakin larut, aku pun tahu bahwa Sinta ini masih kuliah, kampus yang sama denganku dulu. Ku pinggirkan motorku ke pom bensin terdekat sebelum motor kesayanganku ini ngambek dan berhenti di tengah jalan.Hujan sedikit lebih deras dari sebelumnya saat aku sedang mengisi bensin, tapi itu tidak menghentikan langkahku untuk bisa sesegera mungkin sampai rumah. Masuk angin deh nih…” Gerutuku dalam hati.Tujuanku masih cukup jauh, tapi si kuda besi yang ku tunggangi sudah haus meminta jatah minumnya.




















