Sepanjang
perjalanan Artika terlihat begitu menikmati pemandangan alam Papua yang
masih bersih, beda sekali dengan Kuala Lumpur yang banyak polusi. Bokep hd Kerumunan itu membelah saat Wewengko dan Artika berjalan menuju
ke arah mereka. Wewengo yang melihat Artika menangis bukannya iba
malah merasa senang. Wewengko tertawa puas. Wewengko tertawa puas. Wajahnya jauh lebih menyeramkan daripada pria yang
menculiknya. Bau kain tua segera tercium di hidung Artika . Artika menggelengkan kepalanya.“Jangan Tuan.., ” Artika kembali menangis. Artika yang tidak
berdaya menurut saat digelandang ke luar rumah menuju ke sebuah kamar
mandi terbuka yang berdekatan dengan punggungan bukit, penutupnya hanya
sebatas leher, terbuat dari potongan bambu dan anyaman daun, sebuah
pancuran kecil dari bambu terdapat di situ, airnya yang berasal dari
atas bukit jernih dan dingin. Artika meronta dan
menjauhi
Wewengko.“Jangan sentuh aku bangsat..!” Artika berteriak. Penonton paling suka saat Artika melakukan goyang ngebor ala Inul dan
goyang patah-patah. Dia menarik Wajah Artika dan membenamkan wajah
cantik itu ke dalam selangkangannya.