Tetap saja butiran bening menetes tanpa dapat kucegah. Bokep barat Akhirnya …Kami benar-benar bersenggama! Mamang mau bikin masalah ini semakin runyam, yah?!”tanyaku berang. Ujarku mencoba menguatkan tekatku. “ARRGGGHHHH !!!NONOOK!!!”Mang Gimin terus meracau jorok sambil menghentakan pinggulnya belasan kali menuntaskan sengatan kenikmatan yang menderanya. Aku tahu dalam kondisi itu cairan cintaku akan tumpah ruah. mungkin sudah kabur!”
“Lho ..kalau begitu anu..eng..maafin kita-kita ya pak.Soalnya si neng tadi ngasih ciri-cirinya si penjambretnya mirip banget sama bapak ini..”Setelah mendengar pengakuanku satu persatu orang-orang yang ikut menghajar mang Gimin bubar dengan sendirinya secara diam-diam. Malamnya kami kembali mengulanginnya sampai menjelang pagi harinya. Hingga satu tahun berselang setelah itu kudengar berita dari mbak Narti jika mang Gimin meninggal. Mana mungkin aku hidup tanpa dirinya. Namun mang Gimin belum satu kali-pun muncrat. Dia mengira aku sakit gara-gara kehujanan saat menunggu jemputan mang Gimin yang doyan pergi ngelayap.
