Aku segera menyudahi keasyikanku. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Indo bokep Aku memegang celana pendekku di daerah depan. Membaca halaman itu. Saat tidur aku merasa ingin pipis. Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Kak Tina tidak ada di rumah. Reflek kuelus sendiri kemaluanku. “Sana, Urus sapi”, Usirnya kepadaku. Naluriku menyuruhku untuk menekan punggungku ke dadanya. Kulihat novel itu ada di atas meja. “Mimpi apa kamu, Sapto?”. Kami tak pernah bersetubuh. Dia tidak melarang. Aku tak protes. “Huuaah” Aku menguap panjang, mengeluarkan bau naga. Sana urus sapi”, Kak Tina menepuk bahuku sebelum dia bilang, “Astaga.., kamu ngompol ya, Sapto?”. Baunyapun beda, seperti bau akasia.“Udah besar ngompol. Malam-malam, kalau Kak Tina tidur, aku menjelajahi tubuhnya. “Ya, Kak.., Guru-guru rapat”
Kak Tina keluar dari kamar. Tinggallah aku sendiri. Saat itu sikuku menyenggol rak sepatu. Aku memanggilnya Kak Tina. Kak Tina tidak ada di rumah. Sehingga waktunya cukup banyak untuk membaca.
