Mulutnya terkunci rapat karena menahan malu yaang sangat. Bokep colmek Nama itu hingga kini masih melekat di hatinya, meski sekarang Annisa tidak diketahui berada di mana.Bukan sekali Andhika melacak keberadaan gadis pujaan hatinya itu. Hati dan jiwanya masih terbelenggu oleh bayangbayang wajah Annisa. Keadaan seperti itu tidak berubah sedikit pun, meski terakhir kali ía mengunjunginya beberapa tahun silam. Dedaunan di pohon-pohon mangga yaang tumbuh sana tampak basah oleh gerimis yang turun malu-malu & atas langit.Mata Andhika tiba-tiba tèrtumbuk pada kursi anyaman bambu yaang ada di bawah pohon mangga di ujung pekarangan.Ingatannya melayang pada kenangan masa silam. Tugas seperti itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pimpinan redaksi majalah kampus.Andhika menjulurkan kepalanya keluar jendela. Sungguh, itu bukan kebiasaan Annisa yaang selalu menolak dipegang apalagi diraba oleh pria yaang bukan muhrimnya. Kekasih hatinya itu menatap ke arah dirinya dengan senyum khas seorang gadis yaang sederhana.“Annisa?” ujarAndhika dlm hati, “Benarkah dia Annisa?”
Seperti berada di luar batas kesadaran, Andhika membelokkan mobilnya masuk pekarangan rumah tua itu.Kenapa dari tadi