Jadi bisa menghindari Vina dari kemungkinan untuk hamil.,,,,, Semakin lama, akhirnya pinggulnya ikut nagih rasa yang sama seperti yang aku rasain dari vaginanya. Bokep montok “Ssssakkiit… Pelan-pelan donk, yannkkhh…” rintihnya kesakitan, karena ukuran penis aku yang memang besar untuk ukuran vaginanya yang masih perawan itu. “Oh… I love you…” Vina senang akan kehebatan aku. Agak susah nyari sudut pandang yang jelas, sementara kedua tangan nutupin kiri-kanan muka supaya bisa ngeliat jelas. Koq bisa langsung keliatan gitu, waduh, nih anak plasplong toh alias gak pake BeHa! Ternyata si bodatok (bokong-dada-montok) masih dimeja yang tadi sambil sibuk dengan laptopnya. Kadang di wc dosen (ga ada khusus co/ce-nya soalnya), kadang di kelas bawah, kadang di ruang lab, kadang di kostnya yang jadi tempat favorit kita. Diam-diam aku masuk, samperin Vina dari belakang. Saat itu baru setengah dari panjang penis aku yang baru masuk. Diam-diam aku masuk, samperin Vina dari belakang. Pelan-pelan aku masukkin kedua tangan aku ngegantiin tangannya yang sedang meremas-remas payudaranya.




















