Biasalah, waktu di kampus kan kita primodial banget. Bokepindo Rara cuma ketawa kecil.“Emang enaknya kayak gimana sih” tanya Rara. makin aneh!Sesampainya di tempat hiburan malam tersebut, aku memarkir mobilku. ada apa nih, tumben nelpon aku. Matanya kelihatan merah sekali.“Ra, kenapa nih ada disini ? “Masih mau lanjut gak Ra ?” tanyaku pada Rara. Aku mengecilkan suaranya supaya tidak mengganggu Rara. makin aneh!Sesampainya di tempat hiburan malam tersebut, aku memarkir mobilku. Dia cuma tersenyum kecil. “Ya masih untung lah mantan tunangan kamu masih mau tanggung jawab” kataku.“Sebenernya dia dulu pernah minta ML sama aku, tapi aku tolak Yan. Tapi gak ada ruginya temenan sama Rara kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Rara adalah rambutnya. “Ok deh” jawabnya menerima baju tersebut. “Itu namanya darah perawan sayang. “Masa sih bayarnya cuma makan-makan” jawabku sambil terus tertawa. Perkataan Rara seperti menghapus keraguanku entah kemana. Sebenarnya aku dah nafsu banget dari tadi, tapi dalam hatiku aku gak



















