Ke bawah lagi: Tidak. Kesempatan tidak akan datang dua kali. Bokep mom Aku lupa kelamaan menghitung kancing. Dia berjongkok persis di depanku, seperti ketika dia membersihkan selangkangan bagian bawah. Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Mbak Fera sudah turun. Aku duduk di tepi dipan. Ah an, aku dipermainkan seperti anak bayi. Jarinya mengelus tdiap mili selangkanganku. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka ?,
“ Pelan-pelan suaranya kan bisa Dek, ” sang supir menggerutu sambil memberikan kembaldian. Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi. Toh dia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku. “ Oh ya. ” katanya lagi seperti iri pada Fera. Kaki disandarkan di dinding. “ Mbak Fera, telepon. Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Membuatku tidak berani. Kini dia tidak malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Aku duduk di belakang, tempat favorit. Hah… Suara itu lagi. Aku kira aku sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. ” kataku. ”
Yes..! Apakah perlu menhitung kancing. Aku membayangkan dapat menjepitnya di sini.




















