Lia tersipu saat aku memegang bahu Lia sambil membimbingnya ke sofa. Si Ivan kini menghampiri Lia dan mencoba membujuk cewek itu.“Ayo dong Li.., kan kamu udah janji.”
“Nggak ah, malu.” pipinya merah merona. Bokep korea Sekilas tampak buah dadanya seperti besar, puting susunya mengintip samar-samar dari balik Kamisol-nya.“Ya begitu..!”
Lia tersenyum manis sekali menghadap ke kamera, rambut sebahunya jatuh ke depan menutupi sebagian wajahnya yang cantik. Gayaku memotret seperti orang pro, padahal aku dak-dik-duk juga.Setengah rol pertama Lia agak kaku, tapi selebihnya ia mulai luwes. Makin kusuruh menungging, roknya makin ketarik habis hingga celana dalamnya makin kelihatan lagi dari belakang. Merasa jengah kami lihatin, secara refleks tangannya didekapkan ke dadanya, untuk menutupi bagian privacy-nya. Tanpa ragu kulepaskan celana dalam warna putih tersebut sampai ke lututnya. Aku tidak boleh menyia-nyiakan momen seksi itu. Pencahayaannya berantakan. Aku memotret sambil mengamati kulitnya yang banyak terekspos dari leher, dada, punggung, paha. “Yang hot ya..?” pintaku, Lia tersenyum malu-malu.Aku kembali ke belakang kamera. Aku memang minta dicarikan cewek cakep