Kuhampiri, kupeluk dia agar agak cepat ketegangannya menurun. “Ssst, beliau baru ibadah !”, kataku. Bokep colmek Masih ada dua rute lagi harus kami jalani untuk sampai ke pulau Tarakan. Matanya melirik tajam penuh arti, meskipun bukan pandangan nakal. “Ssst, beliau baru ibadah !”, kataku. Kuturunkan lidahku ke arah lehernya.., menggelinjang.., matanya terpejam, tangannya bergidik seperti menahan gelombang perasaannya sendiri.Dengan gigi, kubuka satu persatu kancing bajunya dari atas, aku sendiri heran, biasanya tak sesabar ini. Ana tersenyum, jelas terlihat nafasnya yang ngos-ngosan karena deg-degan, matanya tak lepas memandangku. Kuangkat, terdengar suara si Ana di ujung sana. Namun keduanya tak begitu menarik kelelakianku untuk menjelajah cukup jauh. Tubuhnya biasa, tingginya biasa, hanya saat kami bertemu pandang ada sedikit aliran darah yang ‘salah’ masuk urat rasanya.“Ini kuncinya Mas”
“Lho kok Mas?”
“Ini sekalian ID-nya Mas, saya juga orang jawa kok..”
“Jawa?”
“Iya saya dari Solo, Mas pasti orang jawa, omongnya kan medok”, katanya. Sekarang giliran jari tengah kiriku menyodok lubang duburnya.
Pelayan Kolombia Yang Lebih Kaya Dari Tuannya
Actors:
Don Sudan / Sarah Arabic