“Sorry, aku bukan mau ngintip tadi, aku bener-bener nggak sengaja”, katanya lagi. Bokep stw “sorry bang, tadi Sintia nggak sempet masak, kita pesen makanan delivery aja yah” jawabku. Lumayan gunung es nurut juga ma aku, selangkah lebi maju lagi.Setelah tv dimatikan, dia kembali ke kamar. Dia menaikan tangannya sedikit agar aku bisa meletakkan kepalaku di dadanya, tanganku menyusuri pinggangnya lalu kupeluk.“Sin, kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja, aku siap bantu kok” katanya untuk memecah suasana. “belum pernah ciuman” jawabnya malu-malu, mukanya memerah. “rebahan deh,” katanya. Makin cepat.. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yang sedang senang.Sepulang kantor dia menjemputku di kantor, sambil bergandengan tangan kami menuju mobil lalu meluncur ke sebuah rumah makan yang bersuasana romantis. Masa bodoh ah, aku juga terpaksa nikah ma dia untuk menyenangkan kedua ortu aja.
