Sementara aku tak berkedip memandanginya. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Bokep arab Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Nggak berani terus-terang mandang langsung?”Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu.Diam-diam aku merasa geli. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.“Tapi .. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … ” Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku.




















