Setelah beberapa menit, ada sebuah kekuatan yang mendorong mengalir dari dalam tubuhku. Bokep montok Rasanya sampai sungsum, tulang-tulang dan ke atas di ubun-ubun. Tiba-tiba pikiran nakalku timbul, aku pingin ngintip, melangkah berjingkat pelan, tapi tak ada celah atau lubang yang akses ke kamar mandi. Beha dan cedenya warna putih dan indah sekali. Sesekali berhenti, berciuman bibir dan mengedot susunya. Bu Aniez juga mengerang panjang bersaut-sautan, sambil memeluk aku erat sekali dan mencium bibir, kakinya ditautkan pada pinggangku.Beberapa menit kemudian selesai, saya mengeluarkan sperma dengan semprotan yang tidak kalah dahsyatnya dari waktu-waktu sebelumnya, mengantar kepada kepuasan, walau terkesan tergesa-gesa. Bu Aniez pun tidak kalah dahsyatnya dia mengedot penisku penuh nafsu. Dadaku tambah bergoncang. Apalagi semalaman hampir tidak tidur, mengarungi samudra raya kenikmatan bersama Ibu ayu ini. Sayang sekali saya lupa sampai berapa kali aku mencapai puncak kenikmatan.

















