Tangan kananku yang satu meremas-remas buah dadaku yang lumayan besar.Aaaahhhh……..birahiku mulai naik; terus ku elus vaginaku dan kumasukkan jari tengahku ke dalam lubang vaginaku. Hampir 15 menit, aku memainkan vaginaku dan jari-jariku tidak ketinggalan juga buah dadaku…..kupilin dan kuremas.Dari luar jendela terdengar percakapan, lalu kutengok ternyata Pak Heru dan Pak Jajang. Bokepindo Dengan segera kurubah posisiku.“Jilat vaginaku, Kek.” kataku ke kakek Jajang dan sambil aku mengulum penis kakek Heru. Pak Heru ini berpostur kira-kira tinggi 172cm beratnya 78kg; kekar berisi walupun umurnya sudah cukup senja sedangkan Pak Jajang berumur 68 tahun pensiunan pegawai negeri. Tidak digubrisnya teriakkanku malah dengan liarnya kedua kakek ini secara bergantian mengenjot vagina ku dengan cepat.“Oohhh….aahhhhh….ampun, Kek…..ampun, Kek.” teriakku sambil kuremas seprei karena menahan sakit.Tiba-tiba rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara. Kudekap kepala kakek Heru karena tak tahan aku menahan libidoku yang sudah memuncak.“Aaahhhhh……aahhh…….” teriaku karena vaginaku mulai basah.“Wangi dan manis cairan vaginamu.” puji kakek Heru.Sedang asyiknya aku dan kakek Heru bercumbu; tiba-tiba




















