Aku mengangguk. Bokep Jadi, kukira wajar kalau akhirnya affair itu terjadi. Aku menelentang saja sembari meremas-remas toket montoknya yang bergelantungan terkontal-kantil. Tapi yang jelas dia kesepian selama tinggal di Jakarta. Lalu aku disuruh menunggu di ruang duduk keluarga, sementara dia masuk ke kamar. Seperti yang pertama, kembali dia berada di atas. Aku hanya mengerang-erang merasakan sensasi yang nikmat tiada taranya.Pada satu kesempatan, aku berhasil mencopot daster Tante Ning, sehingga dia tinggal mengenakan celana dalam saja. Sleeeppp… terasa batang kemaluanku melesak semakin dalam. Harus kuakui, Tante Ning adalah guruku yang terbaik dalam hal yang satu itu.Untungnya affair itu tidak berlanjut sampai ketahuan orang. Aku semakin deg-degan. Baru beberapa goyangan, tanpa dapat kucegah sedetikpun, aku “muncrat”. Aku menggigit bibir. Kata Tante Ning,“Selama ini kamu baik sekali sama Tante. Sesekali aku dapat merasakan tonjolan buah dadanya yang menekan empuk punggungku. Nafsuku berkobar-kobar lagi.Tante Ning mengajakku masuk ke kamar. Mulutnya mulai mengeluarkan kata-kata jorok, di tengah-tengah desahan dan rintihannya.Aku sebenarnya sudah sangat tidak sabar, ingin




















