Saya menyeringai. “Tapi punya Mbak nggak bisa keluar susunya. Bokep “Gina! “Rick, sini kamu duduk di samping Mbak.”
“Malu ah, Mbak.”
“Jangan malu-malu dong, Rick. Buat pipis!” katanya dengan lugu. “Ih, punya Mbak hampir sama dengan punya Mama. Coba sekarang kamu jilatin punya Mbak..” Tanpa berpikir panjang lagi, Ricky menjulurkan lidahnya, dan mulai menjilati liang kewanitaan saya. Ia sudah sampai pada klimaksnya. Bukan cuma buat pipis saja, tapi bisa juga buat bikin anak. “Ih, Mbak! Saya menjerit kecil sewaktu daging kecil yang ada di dalamnya tersentuh oleh ujung lidah Ricky. Kan kita di sini cuma berdua. “Ah, nggak mau ah, malu!” kata Ricky sambil menggelengkan kepalanya. Kubantu ia meremas-remas payudara saya yang kenyal. Nggak ada lagi yang melihat. Kenikmatan yang tiada taranya! Buat pipis!” katanya dengan lugu. “Keparat kamu!” Aria menampar pipi saya, membuat saya limbung. “Ih, Mbak! Buat pipis!” katanya dengan lugu. Masih ingat cerita mengenai pengalaman saya saat digagahi oleh dua orang teman saya, Aria dan Albert dalam “Regina”.
