Setelah memepetkan mobilnya pada trotoar, ia segera turun dan mengganti sendiri ban mobilnya di tengah lebatnya hujan. Bokep mom Ia pun mempercepat pergerakannya, sampai menimbulkan suara becek dari dalamnya.” oooohhhh … iiiiiggghhhhhhh … sssssccchhhhhhhhh … ooouuuuffffffhhhhhhh … aaAAAAGGGGgggghh ” beragam desahan Reva mulai terdengar, menandakan bahwa ia makin tak kuasa di ‘coli-in’.Sementara satu tangannya masih meremas payudaranya sendiri, satunya lagi mencengkram erat tepian ranjang seperti hendak meremukannya.Sigmund makin membungkukan badannya, mendekatkan wajahnya pada vagina yang sedang berkontraksi tinggi sementara lengannya terus bekerja dengan giat, tanpa mempedulikan lagi gambar yang di tunjukkan screen monitornya, meski sebenernya dia sedikit kerepotan dengan satu paha Reva yang bergerak-gerak kegelian, mau tak mau, ia menahan paha tsb dengan satu tangannya lagi.Detik ke detik, dari pengamatan menjadi erangan. Dara cantik itu tampak begitu gembira, senyum riangnya seperti tak habis-habis ia kembangkan.Selesai membersihkan tubuhnya, Sigmund mengajak Reva untuk sejenak berbincang sambil menikmati secangkir teh yang di seduh dengan air susu dari sungai di belakang rumahnya.




















