Kubersihkan diriku. Gila, Sayang aku tidak berhasil mengatur waktu yang lebih lama lagi untuk tidak mengeluarkan cairanku. Bokep Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti. Kurasakan kemaluan Fifi berdenyut keras memijit penisku yang tenggelam dalam tanpa gerak. Kini Fifi hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras dengan warna kulitnya. Kulihat kepala Fifi naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Fifi yang ceplas ceplos itu. Aku menurut saja. Kaki Fifi kaku menahanku dia membuka mata dan tersenyum.“Jangan digoyang dulu ya De…”, pintanya dan dia terpejam kembali. “Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..”, tanyanya lagi. Serasa ujung syarafku menegang.Kujepit kepalanya dengan dua pahaku, Aku mulia menggumam tak karuan tapi Fifi semakin ganas melumat penisku. “Eh fi aku mau ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”
Tapi tak kudengar jawaban karena Fifi menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Fifi kembali beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya.




















